Pengertian teknologi internet of things (IoT)

Baru – baru ini teknologi internet of things sedang populer banyak alat –alat rumah tangga yang mulai terhubung dengan teknologi ini. jika kalian suka menonton televisi mungkin tidak saing mendengar istilah itu. tapi apakah kalian tahu apa pengertian sebenarnya dari teknologi IoT (internet of things ) ini. 

Pengertian Internet of Things (IoT) 

Internet of Things (IoT) adalah suatu konsep dimana konektifitas internet dapat bertukar informasi satu sama lainnya dengan benda-benda yang ada disekelilingnya. Bagi kalian yang kurang mengerti tentang ini, internet of things bisa dimaksud sebagai teknologi yang bisa menghubungan alat –alat fisik dengan jaringan internet. Misalnya, Kulkas, TV, Mesin Cuci dan lainnya dapat di kontrol menggunakan smartphone untuk mematikan, menghidupkan dan kegiatan lainnya. Bisa kalian bayangkan, dengan Internet of Things (IoT) akan lebih mempermudah kegiatan manusia dalam melakukan berbagai aktifitas sehari-hari. Semua kegiatan dapat dilakukan dengan sangat praktis dan disatu sisi adanya sistem kontrol karena perangkat yang terhubung menyebabkan kehidupan akan lebih efektif dan efisien. 

Cara kerja Internet of Things (IoT) 

Pada dasarnya Internet of Things dibuat untuk mempermudah semua pekerjaan manusia. Biasanya jika kalian ingin menghidupkan televisi kalian tahun menekan tombol power yang berada ada televisi itu, tapi jika menggunakan teknologi IoT kalian hanya membutuhkan smartphone atau perangkat yang terhubung dengan internet untuk menghidupkannya, Konsep dasarnya seperti Remote Kontrol jarak jauh dengan memanfaatkan sebuah argumentasi pemrograman yang dimana tiap-tiap perintah argumennya itu menghasilkan sebuah interaksi antara sesama mesin yang terhubung secara otomatis tanpa campur tangan manusia dan dalam jarak berapa pun.Internetlah yang menjadi penghubung di antara kedua interaksi mesin tersebut, sementara manusia hanya bertugas sebagai pengatur dan pengawas bekerjanya alat tersebut secara langsung. 

Kekurangan dari teknologi Internet of things (IoT) 

Meskipun IoT memberikan serangkaian manfaat yang mengesankan, namun juga menghadirkan serangkaian tantangan yang signifikan. Berikut adalah daftar beberapa masalah utamanya seperti : 

• Kepatuhan - IoT, seperti teknologi lainnya di bidang bisnis, harus mematuhi peraturan. Kompleksitasnya membuat masalah kepatuhan tampak sangat menantang saat banyak orang mempertimbangkan kepatuhan perangkat lunak standar dalam sebuah pertempuran. 
• Privasi - Kecanggihan IoT menyediakan data pribadi yang substansial secara ekstrem tanpa partisipasi aktif pengguna. 
• Kompleksitas - Beberapa menemukan sistem IoT rumit dalam hal desain, penyebaran, dan pemeliharaan mengingat penggunaan beberapa teknologi dan seperangkat teknologi baru yang memungkinkan. 
• Keamanan - IoT menciptakan ekosistem perangkat yang terhubung secara konstan yang berkomunikasi melalui jaringan. Sistem ini menawarkan sedikit kontrol meski ada tindakan pengamanan. Ini membuat pengguna terpapar berbagai jenis penyerang. 
• Fleksibilitas - Banyak yang peduli dengan fleksibilitas sistem IoT agar mudah berintegrasi dengan yang lain. Mereka khawatir menemukan diri mereka dengan beberapa sistem yang bertentangan atau terkunci. 

Manfaat dari Teknologi Internet of Things(IoT)

1. Mempermudah pekerjaan manusia - Internet of Things menjadikan setiap perangkat dapat saling berbagi informasi dan data. Konsep ini tidak hanya berlaku untuk perangkat yang sama jenisnya. Contohnya, smartphone dapat terhubung dengan komputer desktop untuk mengirim file, smartwatch dapat mengirim foto ke televisi, dan mungkin saja sepeda yang Anda gunakan sehari-hari akan dapat mengirimkan data rute yang telah Anda tempuh ke smartphone Anda, atau hanya sekedar menghidupkan dan mematikan televisi, mesin cuci, dan lainnya. 
2. Mengurangi terjadinya ‘human error’ pada kinerja sistem - IoT bukan hanya menjadikan beban biaya dan resiko dalam membangun dan menggunakan teknologi menjadi ringan. Namun, IoT membuat sistem bekerja sendiri dalam mengelola perangkat apapun. Sehingga keterlibatan manusia diperkecil untuk menghindari terjadinya ‘human error’. Jadi bisa mengurasi kecelakaan yang disebabkan oleh kelalaian manusia. 

Bagikan Artikel ini